
Seperti sabda Darwin, yang bertahan adalah yang paling beradaptasi.

Yang masih beruntung untuk digaji, menatap hari besok dengan tidak pasti sebari menghitung tabungan. Selain itu, ekonomi secara general melambat drastis hanya dalam waktu 2 bulan sehingga gelombang layoff mulai terjadi. Beberapa industri sudah mulai kolaps : pariwisata, musik, event, transportasi. Virus corona membuat hampir semua kegiatan ekonomi yang bergantung dari interaksi orang ke orang menjadi terhenti. Tidak pernah terpikir bahwa selama hampir satu bulan setengah berjalan, kita semua tidak bisa keluar rumah. Ini adalah masa paling menantang yang saya hadapi sepanjang hidup. Continue reading “Pivot Pandemi : Software House” →
ISYANA EXPLORE TOKOPEDIA SOFTWARE
Karena beliau meminta untuk disamarkan saja nama usahanya, maka di artikel ini kita sebut bisnis ini dengan Software House XYZ. Kebanyakan memulai dari kerja sampingan di kuliah yang kemudian diseriusi setelah lulus.ĭi edisi ini aku mengobrol dengan seorang founder sebuah software house di Surabaya. Ketika kuliah S1 di ITS Surabaya, banyak teman seangkatanku merintis usaha software house. Tulisan pertama ini akan membahas tentang bisnis software house atau jasa konsultan pembuatan aplikasi. Terinspirasi dari seri Zoom Apocalypse – Cerahati, di sini aku membagikan catatan brainstorming tentang tantangan yang di hadapi dan ide-ide apa yang akan dieksplorasi supaya bisa survive jika kondisi di depan tidak membaik juga. Mumpung ramadhan, silaturahmi sekaligus berbagi ide bagaimana survive di kondisi paceklik sekarang.ĭari catatan-catatan obrolan ini, aku membuat seri tulisan berjudul Pivot Pandemi. Tessa received her undergraduate degree from Syracuse University and her postgraduate degree from the University of Sydney.Di masa WFH, aku beberapa kali ngobrol virtual dengan teman-teman untuk membahas kantor atau usaha masing-masing. Besides making Xendit, Tessa is also a champion for women entrepreneurs, spearheading the Women in Tech Indonesia platform. Tessa co-founded Xendit with a highly diverse international team to build Southeast Asia's first modern and reliable payments infrastructure, uniquely designed for the region's complexities. She is responsible for the company's overall business operations, including service and support, partnerships, government, public relations, and compliance. Tessa Wijaya is the Chief Operating Officer and co-founder of Xendit, the fastest growing digital payments infrastructure in Southeast Asia. From infrastructure to an educated society, these are just some pieces that need to move together to achieve a common goal of empowering everybody to flourish and add value to the nation's economy. Layanan Octa diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), dengan nomor lisensi: 54/BAPPEBTI/SI/05/2013.ĭigital payment and financial inclusion are so much more than just e-wallets. Kami mendorong tanggung jawab pribadi dan meminta Anda untuk selalu mempertimbangkan risiko yang ada. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil atau keuntungan di masa mendatang. Selain itu, setiap informasi pihak ketiga yang disampaikan dalam acara Endgame tidak mencerminkan pandangan School of Government and Public Policy Indonesia, Visinema Pictures, atau anak perusahaan. School of Government and Public Policy Indonesia dan Visinema Pictures tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau kelengkapan informasi apa pun yang terkandung di video ini. Jika ragu, Anda harus mencari nasihat profesional independen. Anda harus mempertimbangkan kelayakan saran, prediksi atau informasi lain di sini untuk situasi pribadi Anda. Informasi yang termuat dalam video ini bersifat umum, tanpa memperhitungkan keadaan, kebutuhan, atau tujuan Anda. Sebuah kolaborasi antara SGPP Indonesia dan Visinema Pictures.

Gabung bersama OctaID dan Ryan Filbert di Telegram Official Channel: Įndgame adalah talkshow dan podcast terbaru yang mengajak kamu mengeksplor lebih jauh tentang sudut pandang tokoh-tokoh yang membentuk narasi hari ini dan masa depan.

Sebuah kolaborasi dengan PT Octa Investama Berjangka, untuk Indonesia yang merdeka finansial dan berani berinvestasi. Sejak 2012, Ryan telah menerbitkan buku-buku bertema investasi seperti “Investasi Saham a la Swing Trader Dunia”, “Yuk, Belajar Nabung Saham”, dan “Investor Blueprint”.

Selain menjadi praktisi pasar modal, Ryan Filbert aktif mendorong perkembangan UMKM di Indonesia melalui teknologi P2P. Ryan Filbert adalah praktisi pasar modal di Indonesia yang mendapatkan penghargaan tokoh inspiratif pasar modal di tahun 2017. Belajar dari pengalamannya, praktisi dan inspirator investasi Ryan Filbert melihat pentingnya literasi finansial dan inklusi dalam mewujudkan lingkungan investasi yang positif di Indonesia.
